Negara Turki menduduki 99% warganya islam. Apa yang berbeda dan menarik dengan islam Turki itu sendiri. Islam Turki seperti pada islam pada umumnya di dunia, namun ada yang sedikit unik dan berbeda yakni mereka lebih moderat dibanding negara islam pada umumnya.
Pemikiran yang modern di tambah
tidak dikedepannya simbol- simbol islam membuat bangsa Turki berbeda pada islam
pada umumnya. Tentu saja hal ini tidak serta merta terjadi ada beberapa faktor
yang menyebabkan negara ini berfaham seperti ini salah satunya akibat politik.
Ya mereka percaya bahwa simbol- simbol islam adalah penyebab pemecah belah
suatu bangsa karena jika faham sara itu sendiri takan habis waktu untuk
berdebat karena tidak akan ada ujung dan akhirnya. Mereka juga percaya simbol
islam seperti janggut panjang adalah simbol politik islam, dimana bangsa Turki
banyak yang menjadi korban politik islam itu sendiri. Untuk menanggulangi hal
tersebut di buatlah suatu konsep waktu itu pemerintah Turki melarang keras
penggunaan simbol islam seperti Janggut panjang dan juga kerudung karena saat
itu kental politik islam yang menyebabkan huru hara di negeri Turki. Namun pelarangan
simbol islam itu hanya sementara, ketika negaranya sudah aman pemerintah Turki
mencabut aturannya kembali sehingga warga Turki bisa memakai atribut islam
sendiri.
Disini mereka hidup tanpa
mengedepankan simbolis islam, mereka berfikir moderat karena didasari pada
tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Ini mungkin bila diterapkan di negara
Indonesia pasti bertolak belakang pasalnya simbolis dan sara tetap makanan khas
Islam Indonesia. Padahal merujuk pada negara islam lainnya seperti arab Saudi,
Pakistan, afganistan ternyata mereka mempunyai ciri khas pakaian tersendiri yang
saat ini dijadikan simbol pakaian oleh orang islam di Indonesia. Inilah
sebenarnya dalam mempelajari islam harus di barengi ilmu lain karena kita itu
hidup di suatu negara yang berdasarkan kultur, kebudayaan dan sistem yang
berbeda yang dimiliki suatu bangsa. Faham moderat itu sendiri sudah ada
semenjak khalifah terdahulu hal ini diketahui berdasarkan penemuan- penemuan
dan karya para pemikir islam kala itu. Ini tentu menjadi hal yang kontroversial
buat negara ini pasalnya pemertaan dari faktor ekonomi, sosial, pendidikan dan
strata lainnya belum merata hal ini tentu berdampak pada kultur islam di
nusantara itu sendiri.
Namun jika dikaji lebih dalam
kultur Islam di Nusantara itu adalah kultur ajaib. Mengapa? Meskipun simbolis
islam dikedepankan mereka sampai hari ini tetap rukun dan berdamai dengan agama
lain. Konsep Brineka Tunggal Ika rupanya mengayomi islam nusantara hari ini. Ya
meskipun ada sebagaian yang masih huru hara dan bertolak belakang dengan
pandangan ini. Lihat saja di Irak dan Iran negara ini adalah negara yang keras
dan mengedepankan Sara mereka bisa mati- matian berperang antar saudaranya
sendiri maka untuk itu acungan jempol buat islam di Indonesia karena kultur
bawaan yang mengedepankan kesantunan nenek moyang di barengi agama akhlak yakni
Islam. Ya meskipun begitu kita tidak boleh terkikis di karenakan beda
pandangan. Organisasi ilam di Indonesia beragam ada NU, Persis, Mumadiyah dan
lainnya. Antar organisasi ketika berbeda faham bahkan seperti mengkafirkan
antar manusia. Inilah kelemahana bangsa kita di bidang sara jika bercermin ke
negara Turki dimana negara ini menyembunyikan identitas islam mereka meskipun
mayoritas 90% negara ini muslim. Tentu ada kelemahan dan kelebihan yang perlu
diakui demi hidup berdampingan yang lebih baik.
https://www.youtube.com/watch?v=qR_N20tsgx0
0 komentar:
Posting Komentar