Kehidupan ini
bagai metamorposis kupu- kupu. Semua manusia ingin menjadi kupu- kupu yang
terbang kesana sini dan dirindukan bunga- bunga mekar. Namun mereka tak tahu,
untuk menjadi seindah kupu- kupu butuh proses dan waktu.
Iya kupu- kupu
yang indah itu dulunya hanya sebuah telur yang bermetamorposa menjadi
ulat. Ketika menjadi ulat mereka
sangatlah di benci karena bentuknya yang sangat menggelikan. Tak hanya
menggelikan mereka juga adalah binatang yang kerap sekali di cap gatal dan
dibuang seakan mereka tak berarti apapun. Hakikat ulat sama seperti manusia
yang baru saja mengenal dunia. Mereka baru dewasa dan ingin sukses di
kehidupanya. Banyak sekali cobaan di kehidupanya, mereka diremehkan, dan
dibuang seakan mereka adalah pengganggu yang tak tau apa- apa. Namun, jika
mereka berhenti berjuang ia takan pernah bisa menjadi apa- apa dan selamanya
menjadi ulat.
Lihatlah ketika
mereka berjalan banyak orang yang menyingkirkan ulat itu karena banyak yang
menganggap mereka pengganggu. Ketika mereka makanpun mereka dibuang atau bahkan
dibunuh. Dan ketika mereka diampun mereka disingkirkan. Begitulah kehidupan
sang ulat yang sama seperti anak muda yang baru mengenal dunia. Iya anak muda
sering kali diperlakukan seperti itu oleh kehidupanya. Mereka acap kali
disingkirkan karena mereka di anggap tak bisa melakukan sesuatu dan dianggap
sebagai pengganggu seniornya. Namun itulah yang membuat pemuda di dunia ini
berpikir dan berpikir hingga merubah kehidupannya. “Aku berfikir karena aku ada!”
Sang Ulatpun
bermetamorposis sebagai kepompong. Kepompong yang bergelantung di dahan adalah
metamorposa mahal. Iya mereka adalah cikal bakal sutra yang mahal yang tak
ubahnya laksana anak muda dengan pemikiran kreatifnya. Di dalam kepompong
kehidupan mereka berusaha berfikir dan merenung atas langkah- langkahnya
setelah menjadi ulat. Setelah mereka berhasil memecahkan masalah dalam
kehidupanya sang ulat berusaha keluar dari kepompongnya. Dengan penuh
keyakinan, kesabaran dan tekad yang kuat sang ulat berusaha keluar dari
kepompong itu. Satu persatu sayapnya keluardan akhirnya ulat berubah menjadi
kupu- kupu cantik. Mereka terbang secara perlahan dari kepompongnya.
Metamorposis si ulat yang jelek kini indah berkat sayapnya. Ia terbang kesana-
kemari lalu hinggap di atas bunga- bunga yang merindukan kehadiranya.
Ibarat manusia
yang berusaha lepas dari belenggu kehidupan, mereka yang terus berjuang pasti
akan menjadi kupu- kupu. Dengan kerja keras dan pemikirannya mampu membuat
mereka terbang. Terbang kesana- kemari yang dirindukan oleh insan. Itulah sang
kupu- kupu. Dibalik kesuksesan seseorang terdapat proses yang panjang yang
memberinya sebuah pelajaran yang bernilai. Intinya walau badai menerpa teruslah
berjalan dan berjuang jika dirimu ingin sukses bah kupu- kupu cantik yang
indah.
Sani Fitriyani
0 komentar:
Posting Komentar